Mungkin nama Desa Parengan terlalu asing didengar di telinga masyarakat
luas. Tapi semua itu
tidak berlaku pada masyarakat yang berada di Kabupaten Lamongan. Hal tersebut dikarenakan
Lokasi desa Parengan berada di Kota Lamongan atau lebih tepatnya berada di
Kecamatan Maduran.
Pada realita yang ada Desa Parengan telah
memberikan sumbangsinya kepada Lamongan dan Sekitarnya dengan memproduksi
kerajinan tenun ikat. Jika kita berkunjung di desa yang berada dekat dengan
bantaran bengawan Solo tersebut, kita akan disuguhi dengan kesibukan para
warganya membuat Kerajinan Tenun Ikat yang berupa Sarung. Kerajinan tersebut
merupakan salah satu peninggalan Belanda pada masa penjajahan. Dan hingga kini
masyarakat tersebut masih melestarikan kebudayaan tersebut hingga masa sekarang.
Desa Parengan merupakan desa yang dekat dengan
bantaran Bengawan Solo jarak antara Bengawan Solo dengan desa kurang lebih 60
m. dibatasi dengan 2 tangkis. yakni tangkis desa (depan) dan tangkis pemerintah
(belakang). Tangkis yang membatasi antara
bengawan Solo dan desa adalah swadaya masyarakat. sedangkan tangkis yang berada
dibelakang adalah tangkis pemerintah. Desa ini terletak di wilayah kecamatan
Maduran Kabupaten Lamongan diantara 17 desa yang ada. dengan luas 83 ha terdiri
dari 16 RT, 4 RW dan 646 KK (menurut data tahun 2009). Tapi sebenarnya darimana
nama Parengan tersebut.
Ya … Nama Parengan sendiri diambil
dari cerita terkenal “MBOK RONDO DADAPAN” seorang putri yang sangat elok dan disegani
oleh rakyatnya. Pada saat mengadakan perjalanan beliau tak sengaja singgah di
sebuah desa asing. Sang putrid merasa sangat senang dengan masyarakat di desa
tersebut. Hal tersebut dikarenakan masyarakat tersebut amat senang membantu dan
memberikan apa yang mereka miliki pada pendatang termasuk sang putri. Sang orang-orang
yang Putri temui itu sangant peduli dengan sesama termasuk padanya. Sehingga sang
putrid menyebut mereka dengan “PEPARENG” yang artinya selalu ingin memberi. Dan
atas segala kebaikan masyarakat, hingga kini di desa tersebut dikenal dengan
sebutan Desa “PARENGAN”.