Selamat datang di Settiablog

Friday, January 13, 2012

Asal Mula Nama Desa Parengan

-->
Mungkin nama Desa Parengan terlalu asing didengar di telinga masyarakat luas. Tapi semua itu tidak berlaku pada masyarakat yang berada di Kabupaten Lamongan. Hal tersebut dikarenakan Lokasi desa Parengan berada di Kota Lamongan atau lebih tepatnya berada di Kecamatan Maduran.
Pada realita yang ada Desa Parengan telah memberikan sumbangsinya kepada Lamongan dan Sekitarnya dengan memproduksi kerajinan tenun ikat. Jika kita berkunjung di desa yang berada dekat dengan bantaran bengawan Solo tersebut, kita akan disuguhi dengan kesibukan para warganya membuat Kerajinan Tenun Ikat yang berupa Sarung. Kerajinan tersebut merupakan salah satu peninggalan Belanda pada masa penjajahan. Dan hingga kini masyarakat tersebut masih melestarikan kebudayaan tersebut hingga masa sekarang.
Desa Parengan merupakan desa yang dekat dengan bantaran Bengawan Solo jarak antara Bengawan Solo dengan desa kurang lebih 60 m. dibatasi dengan 2 tangkis. yakni tangkis desa (depan) dan tangkis pemerintah (belakang). Tangkis yang membatasi antara bengawan Solo dan desa adalah swadaya masyarakat. sedangkan tangkis yang berada dibelakang adalah tangkis pemerintah. Desa ini terletak di wilayah kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan diantara 17 desa yang ada. dengan luas 83 ha terdiri dari 16 RT, 4 RW dan 646 KK (menurut data tahun 2009). Tapi sebenarnya darimana nama Parengan tersebut.
            Ya … Nama Parengan sendiri diambil dari cerita terkenal “MBOK RONDO DADAPAN” seorang putri yang sangat elok dan disegani oleh rakyatnya. Pada saat mengadakan perjalanan beliau tak sengaja singgah di sebuah desa asing. Sang putrid merasa sangat senang dengan masyarakat di desa tersebut. Hal tersebut dikarenakan masyarakat tersebut amat senang membantu dan memberikan apa yang mereka miliki pada pendatang termasuk sang putri. Sang orang-orang yang Putri temui itu sangant peduli dengan sesama termasuk padanya. Sehingga sang putrid menyebut mereka dengan “PEPARENG” yang artinya selalu ingin memberi. Dan atas segala kebaikan masyarakat, hingga kini di desa tersebut dikenal dengan sebutan Desa “PARENGAN”.