Jembatan Laren merupakan
salah satu jembatan yang terletak pada ruas jalan lintas Utara tepatnya di ruas
jalan laren - Blibing Kabupaten Lamongan. Bentang jembatan
ini mengunakan konfigurasi 40-60-60-40 sehingga panjang bentangnya 200 meter
dengan lebar efektif 6 meter. Jembatan yang terdapat di wilayah Kabupaten
Lamongan dan melintang di sungai Bengawan Solo ini menghubungkan Kecamatan
Maduran dengan Kecamatan Laren. Peresmian Jembatan Laren.
Jembatan yang menghabiskan dana
hingga Rp 25, 8 miliar itu (Rabu, 28/1) diresmikan
Bupati Lamongan Masfuk dalam suasana gerimis pada Rabu, 28 Januari 2009. Dana pembangunan jembatan yang dimulai pengerjaannya
sejak 2006 silam tersebut merupakan sharing dana APBD Kabupaten Lamongan sebesar
Rp 14, 2 miliar dan APBN sejumlah Rp 11, 5 miliar.
Turut hadir dalam peresmian yang ditandai dengan
pengguntingan pita oleh Ketua Tim Penggerak PKK Lamongan Endang Rijanti Masfuk
itu, Kepala Dinas PU Bina Marga Propinsi Jatim Supaad, Wakil Bupati Tsalits
Fahami, Ketua DPRD Makin Abbas bersama Muspida Lamongan dan Sekkab Fadeli.
Masfuk pada kesempatan tersebut juga menyampaikan, dalam waktu satu minggu
mendatang akan dilakukan pencanangan pembangunan Jembatan Sedayulawas. ”Kalau
saya umpamakan, Bengawan Solo bagai membelah Lamongan menjadi dua pulau. Sehingga keberadaan jembatan seperti
Jembatan Laren ini menjadi begitu penting.
Dengan adanya jembatan ini, ekonomi antara
Lamongan bagian utara dan Selatan akan semakin hidup. Selain untuk mobilisasi
orang dan barang, jembatan ini akan semakin mempercepat mobilisasi perekonomian
Lamongan, ” kata dia.
Dia juga berharap banyak dengan adanya jembatan yang dibangun dengan konstruksi rangka baja ini. Menurut perhitungannya, keberadaan jembatan ini nantinya akan ”mbandang” (jawa : berefek pada sektor lain). Karena selain jembatan, infrastruktur lain juga akan dibangun. Jembatan yang sekarang menggunakan rangka baja dengan kondisi tiang pancang. Jembatan Laren yang lama dibangun pada 1988 dan diresmikan Bupati Jatim waktu itu Wahono. Jembatan sebelumnya masih bisa disebut jembatan semi permanen karena merupakan jembatan kayu dengan konstruksi jembatan bally. Kendaraan yang lewatpun harus bergantian karena hanya cukup untuk satu jalur kendaraan. Bahkan ketika belum ada Jembatan Laren, masyarakat yang ingin ke maupun keluar Kecamatan Paciran dan sekitarnya harus memutar lewat Kabupaten Gresik dan Tuban. Sekarang dengan lebar efektif mencapai 6 meter, jembatan ini bisa dilalui dua jalur kendaraan.
Dia juga berharap banyak dengan adanya jembatan yang dibangun dengan konstruksi rangka baja ini. Menurut perhitungannya, keberadaan jembatan ini nantinya akan ”mbandang” (jawa : berefek pada sektor lain). Karena selain jembatan, infrastruktur lain juga akan dibangun. Jembatan yang sekarang menggunakan rangka baja dengan kondisi tiang pancang. Jembatan Laren yang lama dibangun pada 1988 dan diresmikan Bupati Jatim waktu itu Wahono. Jembatan sebelumnya masih bisa disebut jembatan semi permanen karena merupakan jembatan kayu dengan konstruksi jembatan bally. Kendaraan yang lewatpun harus bergantian karena hanya cukup untuk satu jalur kendaraan. Bahkan ketika belum ada Jembatan Laren, masyarakat yang ingin ke maupun keluar Kecamatan Paciran dan sekitarnya harus memutar lewat Kabupaten Gresik dan Tuban. Sekarang dengan lebar efektif mencapai 6 meter, jembatan ini bisa dilalui dua jalur kendaraan.