Rasulullah
shallallahu a'alaihi wa salam bersabda :"Manfaatkanlah lima perkara
sebelum lima perkara: waktu mudamu sebelum masa tuamu, waktu sehatmu sebelum
waktu sakitmu, waktu kayamu sebelum waktu fakirmu, waktu luangmu sebelum waktu
sibukmu, dan waktu hidupmu sebelum matimu" (HR. Al Hakim dalam Al
Mustadrok, 4/341, dari Ibnu ‘Abbas.) Demikian salah satu hadist Rasulullah
mengenai manfaat nikmat sehat dan cara menggunakan nikmat sehat itu
sendiri.
Islam memandang bahwa kesehatan merupakan nikmat dan karunia Allah Ta'ala yang wajib disyukuri. Disamping itu sehat juga adalah keinginan setiap manusia berakal, hal ini dikarenakan tidak seorang manusia pun yang tidak ingin selalu sehat, agar tugas dan kewajiban hidup dapat dilaksanakannya dengan baik. Baik itu kewajiban sebagai manusia terhadap Sang Pencipta maupun kewajiban terhadap sesama manusia. Lalu bagaimana cara mensyukuri nikmat sehat itu sendiri ?
Islam memandang bahwa kesehatan merupakan nikmat dan karunia Allah Ta'ala yang wajib disyukuri. Disamping itu sehat juga adalah keinginan setiap manusia berakal, hal ini dikarenakan tidak seorang manusia pun yang tidak ingin selalu sehat, agar tugas dan kewajiban hidup dapat dilaksanakannya dengan baik. Baik itu kewajiban sebagai manusia terhadap Sang Pencipta maupun kewajiban terhadap sesama manusia. Lalu bagaimana cara mensyukuri nikmat sehat itu sendiri ?
Lalu bagaimana hubungan antara sehat kesehatan ini dengan Islam ? Islam memandang, bahwa kesehatan merupakan nikmat dan karunia Allah Ta'ala yang wajib disyukuri. Disamping itu sehat juga adalah obsesi setiap manusia berakal, hal ini dikarenakan tidak seorang manusia pun yang tidak ingin selalu sehat, agar tugas dan kewajiban hidup dapat dilaksanakannya dengan baik.
Karenanya kesehatan merupakan salah satu perkara yang diminta pertanggungjawabannya di hadapan pengadilan Allah Ta'ala kelak di Hari Kiamat, seperti dalam hadits Rasulullah yang berbunyi : "Nikmat yang pertama ditanyakan kepada setiap hamba pada hari Kiamat dengan pertanyaan "Tidakkah telah Kami sehatkan badanmu dan telah Kami segarkan (kenyangkan) kamu dengan air yang sejuk" (HR Imam Tirmizi). Itulah beberapa hadist Nabi Rasulullah yang berkaitan dengan kesehatan.
Untuk itulah salah satu jalan dan usaha kita dalam hal mensyukuri nikmat sehat ini adalah dengan senantiasa bersyukur pada Allah tatkala diberi kesehatan. Senantiasa bersyukur dengan melakukan ketaatan dan ibadah yang wajib maupun yang sunnah, maka niscaya Allah Ta'ala akan memberi kenikmatan yang lainnya dan lebih banyak lagi kenikmatan. Bersyukurlah atas nikmat sehat sebelum datang sakit. Dan bila kita diuji dengan sakit maka bersabar dan berprasangka baik kepada Allah adalah perkara wajib bagi setiap mukmin. Karena banyak hikmah di balik sakit bagi orang mukmin itu sendiri. Demikianlah kita melihat nikmat sehat dalam Islam itu sendiri.
Cara lainnya dalam mensyukuri nikmat sehat ini adalah dengan menjaga kebersihan. Islam juga memberikan perhatian dalam rangka menjaga kesehatan dan mensyukuri nikmat sehat dengan adanya anjuran dan perintah menjaga kebersihan. “Annadha fatu minal iiman” kebersihan itu adalah sebagian dari pada iman. Menjaga kebersihan adalah salah satu upaya untuk mencapai kesehatan. Dengan fisik yang sehat kita akan lebih khusyuk dalam ibadah, lebih fokus dalam bekerja-belajar, lebih siap mengemban amanah, lebih totalitas dalam mengerjakan segala sesuatunya.